Puisi Untuk Ibu dan Ayah
Hello semua,,,
Pada blog kali ini saya akan membagikan karya puisi untuk Ibu dan Ayah, Selamat menyaksikan.
Puisi Ibu Dan Ayah
By Heru Cakiel
Ibu dan ayah adalah orang tua yang sudah membesarkan kita hingga dewasa. Sebagai anak, kita wajib membalas semua jasanya yang sudah diberikan kepada nkita dengan penuh kasih sayang dan cinta kasih. Tentu semua orang memiliki ayah dan Ibu. Dan mereka wajib kita sayang dan cintai sepanjang hidup kita. Tanpa mereka, kita tak mungkin ada di dunia ini.
Daftar Isi Puisi Kepada Orang Tua :
- Untuk Kalian Berdua
- Bu, Makasih
- Kau Hebat, Yah
- Orang Tua Istimewa
Ibu yang sudah melahirkan. Dan ayah yang sudah membesarkan kita. Untuk itu, selain doa yang kita panjatkan, kita bisa mengungkapkan kasih sayang kita melalui puisi ibu dan ayah untuk mereka.
Untuk Kalian Berdua
Cintamu,
Kasihmu,
Kau berikan padaku
Tulangmu,
Keringatmu,
Kau berikan padaku
Kasihmu,
Kau berikan padaku
Tulangmu,
Keringatmu,
Kau berikan padaku
Meski lelah, kau tetap tersenyum
Meski aku sering berbuat salah
Kau tetap memberikan senyum dan cinta
Tak pernah sedikitpun meminta balasan
Aku tahu,
Semua itu agar aku bahagia
Kau adalah cahaya
Kau adalah pelita
Kau adalah penuntun jalanku
Maaf,
Jika aku belum bisa membalas
Semua pemberianmu untukku
Tapi aku janji,
Doaku selalu menyertaimu
Agar kau bahagia menjalani masa tua
Agar kau selalu tersenyum
Meskipun tak sebesar apa yang kau beri padaku
Meski aku sering berbuat salah
Kau tetap memberikan senyum dan cinta
Tak pernah sedikitpun meminta balasan
Aku tahu,
Semua itu agar aku bahagia
Kau adalah cahaya
Kau adalah pelita
Kau adalah penuntun jalanku
Maaf,
Jika aku belum bisa membalas
Semua pemberianmu untukku
Tapi aku janji,
Doaku selalu menyertaimu
Agar kau bahagia menjalani masa tua
Agar kau selalu tersenyum
Meskipun tak sebesar apa yang kau beri padaku
Ibu,
Kau adalah bulanku
Yang selalu di hatiku
Ayah,
Kau adalah mentariku
Yang selalu menyinariku
Kau adalah bulanku
Yang selalu di hatiku
Ayah,
Kau adalah mentariku
Yang selalu menyinariku
Ayah, Ibu,
Aku mecintai kalian
Seperti aku mencintai Tuhan
Aku mecintai kalian
Seperti aku mencintai Tuhan
Bu, Makasih
Bu, puisi ini untukmu
Puisi ini kutulis untukmu
Meski tak ada kalimat yang melebihi kasihmu
Tak ada kata-kata seindah senyummu
Puisi ini kutulis untukmu
Meski tak ada kalimat yang melebihi kasihmu
Tak ada kata-kata seindah senyummu
Cinta dan tulusmu sangat berarti
Kau di sisiku,
Memberiku kekuatan
Mengajari keikhlasan
Kau di sisiku,
Memberiku kekuatan
Mengajari keikhlasan
Kini,
Aku tahu apa itu sabar
Apa itu ikhlas
Seperti kau membesarkanku
Seperti kau mendidikku
Dengan sabar dan ikhlas
Aku tahu apa itu sabar
Apa itu ikhlas
Seperti kau membesarkanku
Seperti kau mendidikku
Dengan sabar dan ikhlas
Kesabaranmu,
Menggendong dengan perutmu selama sembilan bulan
Hingga sakit tuk mengeluarkanku
Kau tak pernah marah dengan semua itu
Kau selalu tersenyum,
Kau selalu mengelusku dan berkata,
“Anakku, sebentar lagi kau bisa menikmati dunia”
Aku berada di ruang cintamu
Menggendong dengan perutmu selama sembilan bulan
Hingga sakit tuk mengeluarkanku
Kau tak pernah marah dengan semua itu
Kau selalu tersenyum,
Kau selalu mengelusku dan berkata,
“Anakku, sebentar lagi kau bisa menikmati dunia”
Aku berada di ruang cintamu
Terimakasih telah bertaruh dengan nyawamu
Agar aku lahir di dunia ini
Terimakasih telah merawatku dengan ikhlas
Tanpa harap imbalan dariku
Terimakasih atas segalanya
Semoga Tuhan memberimu panjang umur dan sehat
Amin
Agar aku lahir di dunia ini
Terimakasih telah merawatku dengan ikhlas
Tanpa harap imbalan dariku
Terimakasih atas segalanya
Semoga Tuhan memberimu panjang umur dan sehat
Amin
Kau Hebat, Yah
Tak peduli dengan matahari yang membakar kulitmu
Tak peduli tanah yang menyentuhmu
Kelelahanmu adalah langkahmu,
Ayah
Tak peduli tanah yang menyentuhmu
Kelelahanmu adalah langkahmu,
Ayah
Sakit hatiku
Melihat peluhmu
Sakit hatiku
Mendengar sengal nafasmu
Melihat peluhmu
Sakit hatiku
Mendengar sengal nafasmu
Ayah,
Badanmu yang dulu kekar
Kini habis termakan peluh
Kulitmu yang dulu lembut
Kini dipenuhi kesakitan
Badanmu yang dulu kekar
Kini habis termakan peluh
Kulitmu yang dulu lembut
Kini dipenuhi kesakitan
Ayah,
Tanah dan lelahmu bagai bajumu
Kesal dan pusingmu adalah makananmu
Letih dan lunglaimu adalah minumanmu
Tanah dan lelahmu bagai bajumu
Kesal dan pusingmu adalah makananmu
Letih dan lunglaimu adalah minumanmu
Ayah,
Aku salut
Atas semua yang kau lakukan
Aku kagum
Dengan semua perjuanganmu
Semua itu untuk istri dan anakmu tercinta
Aku salut
Atas semua yang kau lakukan
Aku kagum
Dengan semua perjuanganmu
Semua itu untuk istri dan anakmu tercinta
Orang Tua Istimewa
Aku senang!
Aku mengambara
Banyak sekali manusia
Tapi kau tetap orang tuaku
Mereka tulus menemaniku
Mereka istimewa
Aku mengambara
Banyak sekali manusia
Tapi kau tetap orang tuaku
Mereka tulus menemaniku
Mereka istimewa
Meski mengembara
Meski banyak manusia
Kau tetap di hatiku
Meski banyak manusia
Kau tetap di hatiku
Dengan tulus kukatakan
Aku sayang kalian
Kalian istimewa
Aku sayang kalian
Kalian istimewa
Meski ku mengembara
Meski ku menemui banyak orang
Kalian tak ada yang menandingi
Kalian istimewa
Meski ku menemui banyak orang
Kalian tak ada yang menandingi
Kalian istimewa
Kalian adalah guruku
Kumpulan ilmu dari kalian kugunakan
Cambuk dan ajaranmu selalu kuingat
Itu semua demi masa depanku
Kumpulan ilmu dari kalian kugunakan
Cambuk dan ajaranmu selalu kuingat
Itu semua demi masa depanku
Itulah beberapa kumpulan puisi ibu dan ayah. Semoga bermanfaat dan kita sebagai anak semakin cinta pada mereka hingga akhir hayat kita. Terimakasih
Komentar
Posting Komentar